Monday, November 28, 2011

SUMBER FILSAFAT ILMU

Tugas Filsafat Ilmu

SUMBER FILSAFAT ILMU

Oleh: Lubi Nurzaman

Kelas B Smester I Fak. Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Filsafat dan ilmu yang dikenal didunia Barat dewasa ini berasal dari zaman Yunani Kuno. Pada zaman itu filsafat dan ilmu jalin menjalin menjadi satu dan orang tidak memisahkannya sebagai dua hal yang berlainan. Keduanya termasuk dalam pengertian episteme. Kata philosophia merupakan suatu kata padanan dari episteme.
Menurut konsepsi filsuf besar Yunani Kuno Aristoteles, episteme adalah suatu kumpulan yang teratur dari pengetahuan rasional dengan objeknya sendiri yang tepat. Jadi filsafat dan ilmu tergolong sebagai pengetahuan rasional, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran atau rasio manusia.
PemikiranAristoteles selanjutnya, episteme dibedakan menjadi tiga bagian:

1. Praktike (pengetahuan praktis)

2. Poietike (pengetahuan produktif)

3. Theoretike (pengetahuan teoretis)

Theoretike dibedakanpula menjadi tiga kelompok:

1. Mathematike (pengetahuan matematika)

2. Physike (pengetahuan fisika)

3. Protephilosophia (Filsafat Pertama)

Filsafat Pertama (prote philosophia) adalah pengetahuan teoretis yang menelaah peradaan yang abadi, tidak berubah, dan terpisah dari materi. Aristoteles mendefenisikannya sebagai ilmu tentang asas-asas yang pertama. Semua pengetahuan lainnya secara logis mengandaikan atau berdasarkan ilmu ini. Oleh karena itu, ilmu ini dianggap sebagai Filsafat Pertama. Kemudian defenisi itu diperlengkap menjadi suatu ilmu yang menyelidiki peradaban sebagai peradaan dan ciri-ciri yang tergolong pada objek ini berdasarkan sifat dasarnya sendiri.
Oleh karena dalam pembagian dan urutan Aristoteles Filsafat Pertama terletak sesudah Fisika, maka pengetahuan filsafat terkenal sebagai metafisika. Kata meta berarti sesudah dan nama metafisika secara harfiah berarti “sesudah fisika”.
The Father of Philosophy (Bapak Filsafat) ialah Thales. Sebagian sarjana kemudian mengakuinya pula sebagai ilmuwan pertama di dunia ini. Thales memperkembangkan filsafat alam kosmologi. Air sebagai materi dasar kosmis. Ia juga merupakan ahli matematika Yunani yang pertama dan oleh penulis sekarang dinyatakan sebagai the father of deductive reasoning (bapak dari penalaran deduktif).
Berikutnya muncul Pyyhagoras. Pemikir dan tokoh matematik. Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanyalah dimiliki semata-mata oleh Tuhan. Oleh karena itu, ia tidak mau disebut sebagai orang arif seperti halnya Thales, melainkan menganggap dirinya hanya seorang philosophos yang artinya pencinta kearifan. Istilah itu kemudian menjadi philosophia yang terjemahannya secara harafiah ialah cinta kearifan. Dengan demikian, sampai sekarang secara etimologis dan singkat-sederhana filsafat masih diartikan sebagai cinta kearifan (love of wisdom).
Pythagoras berpendapat bahwa matematika merupakan suatu sarana atau alat bagi pemahaman filsafati. Pendapat ini kemudian memperoleh pengukuhan dari seorang filsuf besar Yunani lainnya, yaitu Plato. Tokoh pemikir ini menegaskan bahwa filsuf adalah pencinta pandangan tentang kebenaran (vision of truth), sedang filsafat merupakan pencarian yang bersifat perekaan (atau spekulatif) terhadap tentang seluruh kebenaran. Filsafat Plato disebut filsafat spekulatif.
Menurut pendapat Plato, geometri sebagai pengetahuan rasional berdasarkan akal murni menjadi kunci kearah pengetahuan dan kebenara filsafati serta bagi pemahaman mengenai sifat dasar dari kenyataan yang terakhir (the nature of ultimate reality). Geometri merupakan suatu ilmu yang dengan akal murni membuktikan proposisi-proposisi abstrak mengenai hal-hal yang abstrak seperti garis lurus sempurna, lingkaran sempurna, atau segitiga sempurna. Begitu penting ilmu itu bagi filsafat sehingga konon pintu gerbang Akademi Plato tempat orang belajar filsafat tertulis kalimat “Janganlah orang masuk ke sini jika ia tidak mengetahui geometri”.
Seorang murid Plato paling cemerlang ialah Aristoteles. Selain seorang filsuf, Aristoteles juga seorang ilmuwan yang mempelajari antara lain biologi, psikologi, dan politik. Masih ada satu bidang pengetahuan yang dipelopori olehnya, yaitu pengetahuan penalaran yang dinamakannya Analytika dan Dialektika. Beda diantara keduanya ialah Analytika berpangkal pada premis yang benar, sedang Dialektika bertolak dari hipotesis atau pangkal pikir yang tidak pasti kebenarannya.
Dalam konsepsi Aristoteles, pengetahuan Analyktika tidak termasuk dalam filsafat. Pengetahuan itu dianggap sebagai suatu alat yang diperlukan untuk mempelajari episteme atau pengetahuan rasional.
Perkembangan filsafat dan ilmu ternyata sejak zaman Yunani Kuno sesungguhnya tidak dua, melainkan empat bidang pengetahuan, yaitu filsafat, ilmu,, matematika, dan logika. Masing-masing bidang pengetahuan itu memiliki ciri kekhususan tersendiri dan menmpuh arah pertumbuhan yang berbeda satu sama lain

Sumber

http://www.duniaremaja.gogoo.us/t131-sumber-filsafat.html



Thursday, November 24, 2011

Makalah Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya tulis ilmiah merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi insan akdemis karena mereka dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas sebagai bukti bahwa mereka adalah manusia terpelajar. Akan tetapi, dalam kenyataannya banyak para pelajar yang tidak bisa membuat karya tulis ilmiah yang berkualitas baik dari segi isi maupun tatacara penyusunannya yang akhirnya berimbas pada nilai kualitas sumber daya manusia. Para pelajar yang tidak bisa membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar pada akhirnya mereka melakukan hal-hal negatif untuk memenuhi tugas pembuatan karya tulis ilmiah seperti plagiat, mengandalkan jasa pembuatan skripsi, tesis dan lain-lain.

Berdasarkan urain di atas, maka diperlukan sebuah aturan baku penyusunan karya tulis ilmiah agar para pelajar dapat menghasilakan karya tulis ilmiah yang berkualitas baik dari segi isi maupun tatacara penyusunan. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengetian karya tulis ilmiah, tujuan penulisan karya tulis ilmiah, isi dan materi dalam karya tulis ilmiah, dan laporan baku penulisan karya tulis ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah?

b. Apa tujuan penulisan karya tulis ilmiah?

c. Apa isi dan materi dalam karya tulis ilmiah?

d. Seperti apakah contoh standar penulisan karya tulis ilmiah?

1.3 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan makalah ini, masalah yang dikaji hanya akan dibatasi pada pengertian karya tulis ilmiah, tujuan penulisan karya tulis ilmiah, isi dan materi dalam karya tulis ilmiah, dan bentuk laporan karya tulis ilmiah.

1.4 Maksud dan Tujuan Penulisan

a. Memberikan pengetahuan tentang karya tulis ilmiah.

b. Memberikan pengatahuan tentang tujuan penulisan karya tulis ilmiah.

c. Memberikan pengetahuan tentang isi dan materi dalam karya tulis ilmiah.

d. Memberikan contoh standar penulisan karya tulis ilmiah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Karya tulis ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Atau ada juga yang menyatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kriteria ilmiah.
Dari definisi di atas, dapat dilihat bahwa karya tulis sebenarnya adalah laporan dari sebuah pengkajian, baik dalam arti penelitian maupun gagasan-gagasan koseptual dari hasil telaahan. Laporan ini akan mengambil bentuk yang berbeda-beda, ketika ditulis. Biasanya hal ini terkait dengan kepentingan dari laporan itu sendiri. Oleh karena itu, karya ilmiah bisa dilihat dalam beberapa bentuk: 1) makalah, yaitu karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah disertai analisis logis dan objektif, biasanya dirancang untuk kepentingan seminar, 2) artikel, yakni karya tulis yang dirancang untuk kepentingan penerbitan jurnal, 3) skripsi, tesis dan disertasi, yaitu karya tulis ilmiah yang dijadikan sebagai persyaratan akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan.

Contoh:

a. Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah

b. Menggunakan metodee berpikir ilmiah

c. Sosok tulisan keilmuan

2.2 Tujuan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

2.3 Isi dan Materi

Isi dari Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :

1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.

2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.

3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.

2.4 Bentuk Laporan Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Bentuk laporan penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari:

2.4.1 Bagian Awal

Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah yakni sebagai berikut :

1. Halaman Judul

Ditulis sesuai dengan cover depan sesuai aturan yang ada.

2. Lembar Pernyataan

Yakni merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan karya tulis ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

3. Lembar Pengesahan

Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing atau guru pembina, Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing.

4. Abstraksi

Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan karya tulis dengan maksimal 1 halaman.

5. Kata Pengantar

Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan karya tulis (a.l. Kepala Sekolah, Guru, rekan dll ).

6. Halaman Daftar Isi

Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan urut nomor halaman.

7. Halaman Daftar Tabel

8. Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

2.4.2 Bagian Tengah

1. Pendahuluan

Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :

a. Latar Belakang Masalah

Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

b. Rumusan Masalah

Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

c. Batasan Masalah

Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.

d. Tujuan Penelitian

Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

e. Metode Penelitian

Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.

Jenis-Jenis Metode Penelitian :

1. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal.

2. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.

3. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

f. Sistematika Penulisan

Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Karya tulis ilmiah.

2. Landasan Teori

Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

3. Metode Penelitian

Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

4. Analisis Data dan Pembahasan

Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

5. Kesimpulan (dan Saran)

Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.

a. Kesimpulan

Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.

b. Saran

Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

2.4.3 Bagian Akhir

a. Daftar Pustaka

Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan

b. Lampiran

Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

2.5 Contoh Standar Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1. Penomoran Bab serta subbab

a. Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.

- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.

II ………. (Judul Bab)

2.1 ………………..(Judul Subbab)

2.2 ………………..(Judul Subbab)

2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)

- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.

- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman

- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.

- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.

- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel

- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.

- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka

- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.

- Ditulis menurut kutipan-kutipan

- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik

- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.

Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga

- Gelar tidak perlu disebutkan.

- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.

- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.

- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :

Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

- Tahun terbit disarankan minimal tahun 2000.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka:

Satu Pengarang

1. Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.

2. Friedman. 1990. M. Capitalism and Freedom. Chicago: University of Chicago Press.

Dua Pengarang

1. Cohen, Moris R., and Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific Method. New york: Harcourt

2. Nasoetion, A. H., dan Barizi. 1990. Metode Statistika. Jakarta: PT. Gramedia

Tiga Pengarang

1. Heidjrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

2. Nelson, R.., P. Schultz, and R. Slighton. 1971. Structural change in a Developing Economy. Princeton: Princeton University Press.

Lebih dari Tiga Pengarang

1. Barlow, R. et al. 1966. Economics Behavior of the Affluent. Washington D.C.: The Brooking Institution.

2. Sukanto R. et al. 1982. Business Frocasting. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

Pengarang Sama

1. Djarwanto Ps. 1982. Statistik Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

2. ____________. 1982. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Bagian penerbitan Fakultas Ekonomi UGM.

Tanpa Pengarang

1. Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.

2. Interview Manual. 1969. Ann Arbor, MI: Institute for Social Research, Universiy of Michigan.

Buku Terjemahan, Saduran atau Suntingan.

1. Herman Wibowo (Penterjemah). 1993. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Erlangga.

2. Karyadi dan Sri Suwarni (Penyadur). 1978. Marketing Management. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Buku Jurnal atau Buletin

1. Insukindro dan Aliman, 1999. “Pemilihan dan Bentuk Fungsi Empirik : Studi Kasus Permintaan Uang Kartal Riil di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 14, No. 4:49-61.

2. Granger, C.W.J., 1986. “Developments in the Study of Co-integrated Economic Variables”, Oxford Bulletin of Economics and Statistics, Vol.48 : 215-226.

5. Format Pengetikan

- Menggunakan kertas ukuran A4.

- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm

Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm

- Jarak spasi : 1,5 (khusus ABSTRAKSI hanya 1 spasi)

- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.

- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar

Isi 12 / Normal

Subbab 12 / Tebal

6. Hasil Penulisan Karya tulis ilmiah

- Dijilid berbentuk buku. Halaman tidak termasuk cover, halaman judul, daftar isi, kata pengantar dan daftar pustaka

- Dipresentasikan di hadapan para penguji, usahakan menggunakan Power Point.

- Usahakan diketik dengan menggunakan Program Software Pengolah Kata, misal : Ms Word dan dicetak dengan printer.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah:

a. Karya tulis ilmiah adalah serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Contoh: Makalah, Skripsi, Tesis, Desertasi dan lain-lain.

b. Tujuan dalam Penulisan karya Tulis Ilmiah adalah memberikan pemahaman terhadap siswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

c. Isi dari Penulisan karya tulis ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :

1. Relevan dengan situasi dan kondisi yang ada.

2. Mempunyai pokok permasalahan yang jelas.

3. Masalah dibatasi, sesempit mungkin.

d. Bentuk laporan penulisn karya tulis ilmiah terdiri dari tiga bagian yaitu: bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir.

3.2 Saran

Dengan urgennya karya tulis ilmiah bagi insan akademis maka sangat diperlukan sebuah aturan baku tentang tatacara penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar, bagi insan akdemis sangat perlu untuk mempelajari tatacara penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar karena mau tidak mau sebagai anggota dari insan akademis akan dituntut untuk menghasilakan karya tulis ilmiah yang berkualitas baik dari segi isi mau tatacara penyusunannya. Oleh karena itu kita sebagai insan akademis harus mempelajari tatacara penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar agar menjadi insan akademis yang berkualitas dan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas pula.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Yani, STIKES. 2010. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Yoyakarta. Kanisius Media.

http//www.daryono.staff.gunadarma.ac.id