Saturday, November 10, 2012


INGATLAH! HARI INI HARI PAHLAWAN
Oleh: Lubi Nurzaman*
Judul yang sangat populer yang terkadang membosankan. Bacalah karena terdapat perbedaan.
10 Nopember merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa dan negara Indonesia, bagi pelaku sejarahnya maupun pengenangnya, bagi yang tahu mupun yang tidak mengetahuinya. Meskipun peristiwa ini terjadi di Surabaya, wilayah kecil di bandingkan dengan luas Indonesia yang sangat luas. Akan tetapi, peristiwa di Surabaya ini sangat berpengaruh terhadap Indonesia secara keseluruhan, peristiwa di Surabaya membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berani, yang rela mengorbankan jiwa, dan raga, moril dan materill demi mempertahankan kemerdekaan dari tangan kolonialisme yang  mencengkram nusantara berabad-abad lamnya.
Peristiwa di Surabaya juga membuktikan kepada dunia internasional akan kekuatan semangat dan harapan bangsa Indonesia, para penjuang Indonesia berhasil memberikan perlawanan begitu sengit kepada sang pemenang Perang Dunia II, Inggris. Buktinya adalah tewasnya mayor jendral Malabby ditangan para pejuang.
Setelah puluhan tahun berlau, perstiwa itu selalu dikenang. Setiap tahun rakyat Indonesia mengadakan peringatan hari pahlawan, banyak kelompok masyarkat yang mengadakan drama kolosal seputar perisitiwa 10 Nopember, di sekolah-sekolah di adakan kegiatan memperingati “Heroes day” ini. Akan tetapi, secara umum acara-acara peringatan ini hanya seperti simbol belaka, pada kenyataanya banyak rakyat Indonesia yang patriotisme telah luntur, banyak rakyat Indonesia yang tidak mengenal siapa itu bung Tomo, siapa itu Jendral Sudirman. Mereka hanya mengenal nama-nama itu lewat nama jalan protokol. Yang paling kentara adalah, banyak rakyat Indonesia yang tidak mengakui ke Indonesiannya, mereka menjelakan Indonesia sana-sini, Indonesia bodoh, Indonesia telat dan sebagainya. Memang benar Indonesia seperti itu untuk orang-orang bodoh, telat dan suka membandingkan dengan negara lain. Padahal mereka sendiri ikut andil menyebabkan munculnya sebutan-sebutan negatif itu. Sudah sangat populer kata-kata mantan presiden AS, John Fitz Gerrald Kennedy, “Jangan bertanya apa yang telah diberikan kepadamu tapi bertanyalah apa yang telah aku berikan kepada negara”. Sudah sangat jelas banyak cara untuk ikut andil membangun negara ini salah satu cara paling sederhana adalah dengan disiplin, disiplin mentaati aturan yang ada.
Jika saja para pahlawan masih hidup, mungkin mereka akan sangat sedih melihat negara yang mereka perjuangakan kini menuju jurang kehancuran. Digerogoti koruptor, di racuni budaya asing, di jadikan sapi perah oleh kaum serakah bahkan rela menjual harga diri bangsa dengan menjual murah-meriah SDA dan SDM Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke kekayaan alam Indonesia di keruk oleh perusahaan-perusahaan kapitalis asing, manusia-manusia Indonesia di ekspor ke berbagi bagai negara untuk dipekerjakan sebagi pembantu rumah tangga dengan perlakuan hewani.
“Apa yang akan negara dapatkan?”, kata-kata itu telah terhapus dari jiwa para pemimpin negeri ini ketika meneken sebuah keputusan akan tetapi mereka berkata, “apa yang aku akan dapatkan dari keputusan ini?”. Begitulah gambaran orang Skizophrenia , berkhayal seakan negeri ini adalah miliknya.
Sekarang!! Marilah kita mulai untuk menjadi bangsa Indonesia yang benar-benar ikut membangun negara dan bangsa ini. Hilangkan budaya korupsi kolusi dan nepotisme yang telah mendarah daging, jujur dan bertanggungjawab sebagai gantinya.
*Psikologi semseter II kelas B
Tulisan ini juga di publikasikan di tintaungunews.wordpress.com


No comments:

Post a Comment