INGATLAH! HARI INI HARI PAHLAWAN
Oleh: Lubi Nurzaman*
Judul yang sangat populer yang
terkadang membosankan. Bacalah karena terdapat perbedaan.
10 Nopember merupakan
hari yang sangat bersejarah bagi bangsa dan negara Indonesia, bagi pelaku
sejarahnya maupun pengenangnya, bagi yang tahu mupun yang tidak mengetahuinya.
Meskipun peristiwa ini terjadi di Surabaya, wilayah kecil di bandingkan dengan
luas Indonesia yang sangat luas. Akan tetapi, peristiwa di Surabaya ini sangat
berpengaruh terhadap Indonesia secara keseluruhan, peristiwa di Surabaya
membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang berani, yang rela
mengorbankan jiwa, dan raga, moril dan materill demi mempertahankan kemerdekaan
dari tangan kolonialisme yang
mencengkram nusantara berabad-abad lamnya.
Peristiwa di Surabaya juga
membuktikan kepada dunia internasional akan kekuatan semangat dan harapan
bangsa Indonesia, para penjuang Indonesia berhasil memberikan perlawanan begitu
sengit kepada sang pemenang Perang Dunia II, Inggris. Buktinya adalah tewasnya
mayor jendral Malabby ditangan para pejuang.
Setelah puluhan tahun
berlau, perstiwa itu selalu dikenang. Setiap tahun rakyat Indonesia mengadakan
peringatan hari pahlawan, banyak kelompok masyarkat yang mengadakan drama
kolosal seputar perisitiwa 10 Nopember, di sekolah-sekolah di adakan kegiatan
memperingati “Heroes day” ini. Akan tetapi, secara umum acara-acara peringatan
ini hanya seperti simbol belaka, pada kenyataanya banyak rakyat Indonesia yang
patriotisme telah luntur, banyak rakyat Indonesia yang tidak mengenal siapa itu
bung Tomo, siapa itu Jendral Sudirman. Mereka hanya mengenal nama-nama itu
lewat nama jalan protokol. Yang paling kentara adalah, banyak rakyat Indonesia
yang tidak mengakui ke Indonesiannya, mereka menjelakan Indonesia sana-sini,
Indonesia bodoh, Indonesia telat dan sebagainya. Memang benar Indonesia seperti
itu untuk orang-orang bodoh, telat dan suka membandingkan dengan negara lain.
Padahal mereka sendiri ikut andil menyebabkan munculnya sebutan-sebutan negatif
itu. Sudah sangat populer kata-kata mantan presiden AS, John Fitz Gerrald
Kennedy, “Jangan bertanya apa yang telah diberikan kepadamu tapi bertanyalah
apa yang telah aku berikan kepada negara”. Sudah sangat jelas banyak cara untuk
ikut andil membangun negara ini salah satu cara paling sederhana adalah dengan
disiplin, disiplin mentaati aturan yang ada.
Jika saja para pahlawan
masih hidup, mungkin mereka akan sangat sedih melihat negara yang mereka
perjuangakan kini menuju jurang kehancuran. Digerogoti koruptor, di racuni
budaya asing, di jadikan sapi perah oleh kaum serakah bahkan rela menjual harga
diri bangsa dengan menjual murah-meriah SDA dan SDM Indonesia. Dari Sabang
sampai Merauke kekayaan alam Indonesia di keruk oleh perusahaan-perusahaan
kapitalis asing, manusia-manusia Indonesia di ekspor ke berbagi bagai negara
untuk dipekerjakan sebagi pembantu rumah tangga dengan perlakuan hewani.
“Apa yang akan negara
dapatkan?”, kata-kata itu telah terhapus dari jiwa para pemimpin negeri ini
ketika meneken sebuah keputusan akan tetapi mereka berkata, “apa yang aku akan dapatkan
dari keputusan ini?”. Begitulah gambaran orang Skizophrenia , berkhayal seakan
negeri ini adalah miliknya.
Sekarang!! Marilah kita mulai untuk
menjadi bangsa Indonesia yang benar-benar ikut membangun negara dan bangsa ini.
Hilangkan budaya korupsi kolusi dan nepotisme yang telah mendarah daging, jujur
dan bertanggungjawab sebagai gantinya.
*Psikologi semseter II kelas B
Tulisan ini juga di publikasikan di tintaungunews.wordpress.com
No comments:
Post a Comment