Kumpulan IKADA 2011 Lagi, Lagi dan Lagi
Harry Handiman Berceloteh
Bandung (17/3). Ikada News. Rumah Syauqi Najmi Averoesdy kembali
dibuat ramai oleh sekelompok pria yang menamakan dirinya “Fantastic Eleven”
dalam acara family gathering IKADA 2011 region Bandung. Kumpulan kali ini bisa
dibilang cukup menyedihkan karena yang hadir hanya kaum Adam saja diantaranya
adalah sang Ketum Fauzi Rahman, Sekum Lubi Nurzaman, Bendum Rizal Alqarni,
Ketua Region Bandung Rizki Agustian, Menwa Harry Agustian, Ustadz Aan, Sang
tuan rumah Syauqi, CR Soe Hok Vin, Didin “Ebol” Najmudin dan yang paling
istimewa adalah hadirnya ketua region JaBoDeTaBekTen Harry “D-Monx” Handiman
yang katanya kalah maen poker sedangkan para akhwatnya tidak bisa hadir dengan
alasan ada acara yang tidak bisa ditunda mungkin belum nyuci 1 bulan (sorry
Sis!!!). Ingat hari Minggu tanggal 17 April 2012 merupakan hari yang sangat
penting bagi IKADA 2011 karena pada hari itu semua anggota IKADA 2011 berbicara
(anda bingung?, silahkan tonton film The Simpson).
Jalannya
acara seperti biasa diawali dengan berharap-harap cemas menunggu kedatangan
anggota lain (acara non-resmi), walau boring tapi gak garing coz acara stand up
comedy dadakan dari Kevin cukup menghibur hadirin yang sejak pagi hanya
disuguhi asbak kosong.
Kembali ke laptop!!!. Akhirnya acara
secara resmi dimulai pada tepat pukul 11.00 WIB walaupun ngaret 1 setengah jam
karena menunggu orang2 yang telaten untuk telat dan bahkan tidak akan hadir
samasekali. Although peserta
rapat hanya anggota region bandung+1 anggota JaBoDeTaBekTen akan tetapi
pembahasan cukup urgent karena menyangkut kebijakan untuk seluruh anggota IKADA
2011. Permasalahan muncul berawal dari kebijakan tentang Kas untuk IKADA 2011
pusat atau lebih dikenal dengan IKADA angkatan yang dikeluarkan pada acara
reunion bulan Januari lalu. Dalam kebijakan yang lalu diputuskan bahwa untuk
kas IKADA 2011 pusat di potong sebesar 30% dari kas region akan tetapi karena
nominal pembayaran setiap region tidak seragam maka muncul usulan dari IKADA
JaBoDeTaBekTen agar pembayaran kas IKADA pusat diseragamkan sedangkan nominal
pembayaran kas region diserahkan kepada region masing-masing.
“Yang sekarang sedang berjalan di IKADA
JaBoDeTaBekTen dalam hal pembayaran kas adalah sebesar Rp.10.000 untuk kas
region dan Rp.10.000 untuk IKADA pusat, sedangkan region Priangan Rp.5.000.
Nominal Rp.5.000 itu sudah termasuk untuk kas IKADA pusat, saya datang kesini
untuk meminta kejelasan tentang kebijakan itu apakah cukup adil?,bagaimana
kalau diseragamkan pembayaran untuk IKADA pusat?, Saya rasa itu sangat adil”.
Ungkap Harry Handiman.
Dalam rapat tersebut beberapa anggota juga
memberi masukan tentang bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah ini. Rizal
Alqarni sang Bendum mengusulkan “Bagaimana kalau setiap region untuk pembayaran
kas IKADA pusat nominalnya sama tanpa memandang jumlah anggotanya misalkan Rp.50.000/bulan”.
Akan tetapi, usulan ini mendapatkan tanggapan negatif dari sejumlah anggota.
“Saya rasa itu tidak adil karena akan memberatkan region IKADA yang anggotanya
sedikit” ungkap Lubi Nurzaman. Rapat berjalan cukup alot akibat terjadi
beberapa kali miss communication antar sesama peserta, walaupun rapat berjalan
dengan alot akan tetapi suasana tetap ceria karena sesekali para peserta
mengeluarkan jokenya masing-masing serta Dunhill yang terus mengepul mirip
kereta batubara ditemani segala kopi pahit yang lebih pantas disebut kopi
sesajen.
Masalah lain yang dibahas dalam rapat ini
adalah tentang teknis penyetoran uang ke kas IKADA pusat dan jangka waktu
penyetorannya. Beberapa peserta sempat mengusulkan untuk penyetoran ke kas
IKADA pusat jangan melalui transfer karena ribet dan kurang transparan akan
tetapi penyetoran ke kas IKADA pusat nanti saja pas acara reunian sedangkan
acara reunian jaraknya cukup lama sekitar 2 setengah tahun lagi. Beberapa
peserta mengusulkan tentang transparansi agar setiap region IKADA memiliki
laporan tertulis yang nantinya dilaporkan kepada Ketua Umum kemudian di
presentasikan dihadapan semua anggota IKADA 2011 pada acara reunian.
Akhirnya setelah melalui diskusi dan perdebatan
panjang rapat ini menghasilkan beberapa keputusan, yaitu:
1.
Pembayaran kas IKADA 2011 pusat adalah Rp.5.000
untuk setiap anggota, dikoordinir oleh region masing-masing dan ditransfer
setiap 6 bulan sekali dengan disertai laporan tertulis yang dikirim via email
atau dengan cara-cara lain yang legal tanpa mengurangi maksud dari laporan itu.
2.
Nominal pembayaran kas IKADA 2011 region
diserahkan kepada region masing-masing.
3.
Laporan keuangan akan dipresentasikan di
hadapan seluruh anggota IKADA 2011 pada acara reunian.
4.
Untuk menunjang kelancaran organisasi maka akan
dibuat rekening khusus IKADA 2011 dan kemudian rekening IKADA 2011 region oleh
region masing-masing.
5.
Seluruh keputusan ini berlaku efektif bagi
seluruh anggota IKADA 2011 mulai bulan April 2012 dan seluruh keputusan sebelum
keputusan baru ini berlaku tentang masalah kas dibatalkan.
6.
Khusus IKADA 2011 region Bandung Raya di
agendakan mengadakan silaturrahim dengan wakil pengasuh (KH. Dr. Fadlil Yani
Ainusyamsi,M.BA.,M.Ag.). Untuk susunan kepanitian dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan agenda silturrahim ini diputuskan dalam rapat khusus
selanjutnya. Dan direncanakan dalam penyelenggaraan agenda silaturrahim ini
mengikutsertakan IKADA 2009, dan 2010.
Keputusan ini dapat ditinjau ulang apabila
diperlukan.
Untuk surat keputusan resmi bisa di unduh
(download) dengan cara copast link ini http://www.mediafire.com/?f3ddt327bdn6s77.
Semoga dengan adanya keputusan ini
menjadikan IKADA 2011 lebih maju, lebih solid dan tetap konsisten dalam
berjuang. Mohon kepada seluruh anggota IKADA 2011 yang membaca berita ini untuk
menyebarkannya kepada anggota IKADA 2011 lainnya yang mungkin tidak tahu.
“Kebijakan Tanpa Sosialisasi Adalah Nol”, artinya setiap kebijakan dapat
berjalan efektif apabila sosialisasi dilaksanakan dengan baik. (Lubi
Nurzaman)
Mohon kritik dan saran agar tulisan-tulisan
tentang IKADA 2011 lebih baik lagi.
Silahkan sampaikan kritik dan saran anda
tentang tulisan ini melalui komentar di bawah ini…….
No comments:
Post a Comment