Dauroh Du’at 2012, Spirit of Dakwah
Allahu Akbar!!!
Pekik takbir membahana, memenuhi seluruh penjuru alam, menelusuk ke
lubuk hati, membangkitkan semangat juang li ’ila’I kalimatillah.
Untuk cerita dauroh
du’atnya ntar ane ceritain setelah pemaparan berikut ini. Selamat membaca!
Dakwah merupakan salahsatu kewajiban ummat Islam yang paling penting
karena dengan dakwah Islam jaya, Islam menyebar dan mengakar. Dalam salah satu
ayat Al-Qur’an Allah memerintahkan
hamba-hambanya untuk berdakwah demi tegaknya izzatul Islam wal
muslimin.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.”(Q.S. Ali-Imran: 104)
Cukup banyak
ayat-ayat yang menyerukan kepada kita kewajiban dakwah, diantaranya adalah ayat
di atas. Seruan tersebut menegaskan bahwa Setiap muslim adalah Da'i, yaitu
seseorang yang menyampaikan pesan-pesan tentang ajakan menuju jalan Allah (amar
ma'ruf nahi munkar) kepada umat. Sebab, setiap muslim berkewajiban untuk
melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar. Sayang sekali pemahaman kewajiban dakwah
pada umumnya dipahami hanya untuk orang tertentu saja, yakni para ustad atau kiyai,
sehingga seringkali kita jumpai ungkapan seseorang yang apabila melihat
kemaksiatan berkata : "Itu bukan urusan saya, tapi urusan ustad atau
kiai." Padahal merujuk ayat di atas jelas bahwa dakwah merupakan kewajiban
bagi setiap orang. Hal ini ditegaskan pula dalam hadits. Dari Abu Said
Al-Khudri ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda:
"Barang
siapa melihat kemunkaran dilakukan dihadapannya maka hendaklah ia mencegah
dengan tangannya, jika tidak mampu cegahlah dengan lidahnya, jika tidak mampu
maka hendaklah dia merasa benci di dalam hatinya, dan ini selemah-lemahnya
iman." (HR. Muslim).
Dakwah tidak mengenal tempat dan sasaran tertentu, dakwah harus
terus dilakukan baik di negeri-negeri yang mayoritas muslim, maupun di
negara-negara yang mayoritas non muslim seperti Australia. Dakwah juga
ditujukan kepada seluruh manusia baik muslim maupun non muslim, dakwah kepada
non muslim bertujuan untuk mengajak masuk kepada Islam, sedangkan dakwah kepada
muslim bertujuan untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam.
Dari hal di
atas, maka sudah saatnya kita ikut serta berperan aktif dalam segala bentuk
aktifitas dakwah. Tidak ada dalih bahwa "saya belum sempurna,"
ataupun alasan "saya masih belajar." Karena menurut Imam Said bin
Jubair,
"Jika
seseorang tidak mau mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran
sehingga keadaan dirinya sempurna, maka tidak akan ada seorangpun yang akan
mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah kemunkaran." Iman Malik mendukung pendapat Imam Said bin Jubair ini, dan
beliau sendiri menambahkan, "Dan siapakah diantara kita yang lengkap dan
sempurna?"
Rasulullah SAW melaksanakan tugas dakwah tidak menunggu seluruh
wahyu selesai. Rasulullah SAW juga menyuruh seorang sahabat yang baru
bersyahadat dan mendapatkan pengajaran tentang syahadat untuk mengajarkan
kalimat syahadat yang telah dipelajarinya kepada orang disekitarnya. Begitu
juga dengan diri kita dituntut untuk senantiasa menyampaikan apa yang telah
kita pahami dan kita laksanakan, serta senantiasa berusaha memperbaiki diri
dari waktu ke waktu.
Dauroh Du’at
Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UIN SGD Bdg yaitu
Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) beberapa waktu yang lalu telah melaksankan
kegiatan Dauroh Du’at atau pelatihan da’i dengan tema “Mengokohkan Barisan,
Satukan Tujuan Membangun Militansi Menuju Kemenangan Dakwah Kampus”. Kegiatan
dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu, 5-6 Mei 2012, bertempat di Pon Pes
Bani Syaibah Ujungberung dan bumi perkemahan Kiara Payung {Letjen (Purn) Dr.
(HC) Mashudi} Sumedang. Acara dibuka secara resmi oleh akh Prima mewakili ketua
umum yang berhalangan hadir. Pembukaan berlangsung di halaman mesjid Iqomah UIN
SGD Bdg. Jumlah peserta dauroh kali ini adalah 40 orang, terdiri dari 13 ikhwan
dan 27 akhwat. Cukup sedikit memang, tapi sedikit bukan berarti menyurutkan
semangat dakwah dan jihad. Allahu Akbar!!!
Setelah upacara pembukaan selesai, seluruh peserta berangkat ke
Pon Pes Bani Syaibah dengan mobil pengangkut pasukan (angkot cuy) yang sejak
pagi telah siap sedia mengantarkan para mujahhid ke medan jihad. Acara kemudian
dilanjutkan di Ponpes Bani Syaibah yang terlihat sangat indah dengan arsitektur
bangunan modern, sekelilingnya di hiasi tanaman-tanaman hijau dan berbunga,
tidak ketinggalan anggota kingdom aves seperti ayam dan burung yang riuh
rendah bersuara.
Acara pertama
adalah pemaparan materi tentang fadhailudda’wah/ ahamiyatudda’wah atau
urgensi dakwah bagi ummat Islam yang di sampaikan oleh ustadz Wigi, M.Si.,
dosen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Dengan sangat antusias seluruh
peserta menyimak materi yang di sampaikan oleh ustadz Wigi. Salah satu materi yang
disampaikan adalah tentang Islam yang akan menguasai dunia pada tahun 2050
berdasarkan jumlah populasi. Menurut para sosiolog, kebudayaan suatu masyarakat
akan bertahan dengan pertumbuhan penduduk minimal 2,11% per-tahun, faktanya di negara-negara
maju terutama negara-negara Eropa dan Amerika pertumbuhan penduduknya di bawah
2% per-tahun bahkan minus sedangkan ummat Islam baik yang tinggal di
negara-negara maju maupun negara berkembang pertumbuhan penduduknya di atas
2,5% per-tahun.
Pada tahun
80-an muslim di Amerika Serikat berjumlah sekitar 80.000 orang dan pada tahun
2008 muslim di amerika serikat berjumlah hampir 7.000.000 orang. Sungguh
pertumbuhan yang fantastis!, hanya dalam kurun waktu 20 tahun muslim bertambah
hampir 90 kali lipat.
Adzan dzuhurpun berkumandang, seluruh peserta bergegas menuju
mesjid yang berjarak sekitar 5 meter dari aula tempat berlangsungnya acara.
Setelah shalat duhur seluruh peserta kembali ke aula untuk melanjutkan acara
karena materi dari ustadz Wigi belum selesai.
Akhirnya sesi
materi pertama selesai, itu artinya saatnya makaannnn!!!. Perut yang udah
keroncongan dan kerongkongan yang telah kering kerontang dengan begitu sigap
sang pemiliknya bergegas menuju teras mesjid menyerbu karbohidrat bercampur
lodeh cap cay (hayyah..!!! oe udah lapal nie). Dengan canda dan tawa, kecerian
berkolaborasi dengan jepretan kamera memperkuat ikatan persaudaraan antar
peserta dengan peserta dan peserta dengan panitia. “Aduh mani cepel cap cay
teh!!”, keluh Farid. “Terus??? Gue harus bilang wow gitu!!!, jawab Ali dengan
nada alaynya. Seluruh peserta tertawa mendengar percakapan Farid dan Ali. Pada
awalnya para peserta tidak saling mengenal karena walaupun satu oraganisasi
tapikan jarang ketemu otomatis ribet juga ngenalinnya.
Setelah makan, peserta di paksa kembali untuk mendegarka sesi
materi selanjutnya, materi kali ini di isi oleh ustadz Suhendar, mantan ketum
LDM 2007-2008. Dengan perut yang telah terisi penuh, kemudian dari perut naik
ke mata di tambah waktu yang sangat pas untuk berjalan-jalan ke alam mimpi.
Jadilah di sesi ke-dua ini banyak peserta yang terkantuk-kantuk, tungkul-tanggah-tungkul-tanggah-ngowehhhhhh….weh.
Takbirrrrrr!!!!!! Teriak ustad Suhendar dengan lantang. Allahu Akbar!!!!. Peserta
yang tadi terkantuk-kantuk tiba-tiba bangun dan langsung bertakbir mengikuti
yang lain, mungkin masuk ustadz Suhendar adalah untuk menyemangati tapi menurut
ana sih itu bwt ngebangunin peserta yang terkantuk-kantuk. Akhirnya setelah
semua peserta matanya benar-benar terbuka materipun berlanjut. Oh…iya materi
kali ini adalah tentang Dakwah Thulabiyah atau Dakwah Dikalangan pelajar
khusunya mahasiswa dank Ke-LDK-an (Lembaga Dakwah Kampus).
Dalam sesi
materi ini ustadz Suhendar memaparkan bahwa garapan dakwah mahasiswa adalah di
linkungan kampus dan sekitarnya seperti mengajak teman-temannya untuk berprilaku
yang sesuai dengan ajara Islam. Kemudian ustadz suhendar juga menceritakan
tentang sejarah dakwah kampus di Indonesia (awas jangan ngantuk, ini bukan
dongeng), sejak berdiri sampai berkembang pesat seperti saat ini.
Dan yang
paling seru dari materi kali ini adalah diadakannya berbagai permainan dan
simulasi. Mulai dari menghapal identitas teman-teman sampai dengan memberi
solusi tentang permasalah kronis yang di idap mahasiswa UIN seperti pacaran di
mesjid dsb.
Siapa cepat
dan cerdas dia dapat. Apa maksudnya?, maksudnya adalah ustadz Suhendar
memberikan kesempatan bagi seluruh peserta untuk memberikan kesimpulan dari
seluruh permainan dan simulasi yang telah dilakukan. Dengan penuh keberanian
akhirnya Lubi Nurzaman mengacungkan tangan. “Kesimpulannya
adalah….bla…bla..bla”, ungkap Lubi. “Bagus…bagus”, puji ustadz Suhendar. Dan
dari akhwatnya juga, tapi lupa lagi euy syp namanya. Sebagai pengharagaan atas
keberanian ke-dua orang ini ustadz Suhendarpun memberikan kenang-kenangan
berupa buku. Mau tau judul bukunya apa?, tanya dong ke penerimanya.
Rangkaian acara untuk sesi siang hari selesai tepat pukul 17.30
ditandai dengan ucapan wassalualaikum wr.wb dari ustadz suhendar. Di lanjutkan dengan
pembacaan al-matsurat berjamaah kemudian mandi bagi yang mau mandi. Panitia
membuat target-target khusus yang harus di laksanakan oleh seluruh peserta dan
panitia di antaranya; tilawah Al-Quran min-1 Juz, hapal surat As-shaff 10-14
(sebenernya sih smuanya, 1-14), qiyamul lail berjamaah, shalat dhuha dan
amalan2 ibadah lainnya.
Magrib dulu
biar gak dapet dosa!!!!
Setelah shalat magrib, materi sesi malam dimulai dengan pemaparan
materi dari sang Ketua Umum LDM yaitu….. Allahu Akbar!!! …… akh Aswin Ahdir
Bolano. Aplause!!!.
Pak Ketum
kali ini menyampaikan materi tentang visi dan misi LDM. Dengan penuh optimisme
beliau menyampaiakan bahwa visi LDM adalah “Menjadi unsur perubah demi
terciptanya masyarakat kampus dan sekitarnya yang berpegang teguh pada
nilai-nilai Al-Qur’an dan As-Sunnah”, sungguh mulia sekali visi yang ingin di
capai LDM ini dan visi ini dapat dicapai apabila seluruh komponen di LDM bersatu
padu, merapatkan barisan dan ikhlas menjalankannya.
LDM memang
organisasi intra kampus akan tetapi LDM di tidak hanya mengurusi intra kampus
saja, LDM juga membahas tentang isu-isu ke Islaman baik lokal, regional,
nasional bahkan internasional. LDM bukan organisasi eksklusif khusus untuk
orang berjilbab besar, berjidat hitam, bercelana katun ngatung tapi LDM
adalah organisasi tempat orang-orang yang ingin memperbaiki diri, tempat
belajar menjadi seorang muslim yang benar. Itulah beberapa pemaparan yang di
sampaikan oleh pak KeTum. Allahu Akbar!!!!
Jam
menunjukan pukul 19.00 lebih, shalat Isya dulu yuk!. Yuk, mari!!!.
Setelah shalat Isya beberapa peserta terlihat mengigau. “Kunaon
anta?”, Tanya salah seorang peserta lainnya. “Lapar bro”, jawabya lunglai.
Sudah pasti dapat di tafsirkan inilah tanda-tanda orang sudah pingin makan.
Makannnnnn!!!!!
Saatnya dinner.
Makan kali ini cukup mewah coz lauknya pake telur balado + kerupuk, dengan
semangat 45 seluruh peserta menyantap makan malamnya. Ada yang makan beralaskan
keresek (itu ana, jd inget di Daruss..hik..hik) ada juga yang makan pake wadah
gak tau namanya gitu (ana nyebutnya baskom segi 4). Poko ’e seru abiezzz lah.
Allhamdulillah dinner udh selesai.
Saatnya lanjut ke sesi materi selanjutnya, kali ini pemateri adalah orang yang
sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta training motivasi yaitu jreng…jreng
kita sambut…….. Bang Amey (nama aslinya Andi). Bang Amey merupakan salah satu
alumni LDM yang kini berprofesi sebagai trainer di berbagai acara motivasi,
kerjaanya nyemangatin orang-orang untuk lebih dekat dengan Islam. Acara ini
juga merupakan acara yang paling dinanti oleh seluruh peserta. Bang Amey
memulai motivasinya dengan cerita hidupnya mulai dia lahir sampai sekarag,
bandelnya dia zaman unyu2 dulu, pokoknya dia dulu orang bangor yang sekarang
menjadi orang baik.
Bang Amey
menyemangati seluruh peserta untuk tetap semangat berdakwah di jalan Allah demi
tegaknya Islam. Musuh terbesar kita adalah setan dan antek-anteknya, setan
tempatnya ada di sudur (dada) dan setan juga yang membuat Iblis
membangkang kepada Allah. Dan yang cukup lucu adalah peristiwa cerdas cermat
antara Adam, Iblis, dan Malaikat. Begini ceritanya (hanya dongeng belaka, ok!):
Allah : “Siapa yang
tahu nama benda itu?”
Adam, Malaikat, dan Iblis pun berpikir. Kemudian dengan cepat Adam
menjawab.
Adam : “Katel”.
Allah : “Betul, kamu
pintar Adam”.
Kemudian Allah memberikan pertanyaan selanjutnya dan tetap yang
bisa menjawab adalah Adam.
Allah : “Adam 1.000,
Malaikat 0, dan Iblis 0”.
Malaikat : “Benar,
aku harus sujud pada Adam”. Kemudian malaikatpun bersujud kepada Adam.
Akan tetapi Iblis denga sombongnya tidak menerima kekalahan itu.
Iblis : “Aku lebih
mulia dari Adam, aku di ciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Aku tidak
mau sujud pada Adam”.
Singkata cerita Iblispun di usir dari surga ke bumi dan berjanji
akan menyesatakan manusia dari jalan yang benar hingga akhir zaman.
Hikmah yang dapat di ambil dari cerita tersebut adalah orang yang
sombong = iblis.
Motivasi bang Amey
selesai pukul 22.30 WIB dihiasi peserta yang sudah merem melek, kayaknya
kecapaian setelah seharian beraktivitas, duduk, teriak-teriak dan jalan dikit.
Saatnya menganyam bulu mata and jangan lupa gosok gigi yah!.
Sekitar pukul 02.45
WIB pagi seluruh peserta bangun untuk melakasanakan qiyamul lail berjamaah. Meskipun mata terasa
berat untuk terbuka tapi semangat untuk mendapatkan surga Allah mengalahkan
semua itu. Qiyamul lail selesai sekitar pukul 04.00 WIB, beberapa peserta
tersungkur kembali untuk mengobati rasa kantuk yang begitu sangat, tapi
mayoritas peserta bertilawah membaca ayat-ayat ilahi. “Akh Aswil tingali mani
khusyu naum na”, ucap Lubi. “Bener akh”, timpal Abdul Karim.
And then, shalat subuh berjamaah. Setelah itu membaca al-matsurat
bersama-sama kemudian di sambung dengan murojaah hapalan surat as-shaff.
Rangkain ritual ibadah selesai sekitar pukul 06.30 WIB, kemudian
peserta disuruh untuk ganti seragam dengan seragam tempur (PDL guys), yang
pasti mandi dulu biar lalat gak pada naksir.
Saatnya breakfast.
Makan pagi kali ini peserta hanya diberi jatah segelas bubur kacang ijo
plus sepotong jahe. Walaupun sedikit ditambah panas pula, seluruh peserta tetap
menikmatai sarapan paginya. “Alhamdulillah, inilah rezeki kita hari ini”, ucap
beberapa peserta. Setelah semuanya sarapan pagi, acara dilanjutkan dengan temu
perpisahan bersama sang owner PonPes Bani Syaibah, bapak KH. Endang
Kusmana. “Trimakasih kepada adik-adik yang telah meramaikan pesantren ini
dengan acara yang positif. Orang sukses adalah orang berani mengahadapi
halangan dan rintangan yang mengahadang, begitu juga denga kalian, jika ingin
sukses maka jangalah mudah menyerah dengan halangan dan rintangn yang
menghadang. Dan ingat!, kuliah itu bukan hanya lulus tetapi harus bisa
mengamalkan ilmu yang di dapat”. Begitulah beberapa pesan yang di sampaikan
oleh bapak KH. Endang Kusmana dalam sambutannya.
Sayonara Bani Syaibah!!!!!
Derap langkah para
pejuang, menuju angkot hijau, siap mengantar menuju medan tempur tak berlumpur
yaitu acara kali adalah outbond di bumi perkemahan kiara payung. 4 buah angkot
berkonvoi menuju buper Kiara Payung, tak disangka-sangka oleh seluruh peserta
tiba-tiba angkot berhenti di dekat kampus IPDN, Sumedang. Ternyata eh…ternyata
perjalanan harus di lanjutkan dengan jalan kaki.
Sebelum perjalanan di mulai seluruh peserta yang telah terbagi
dalam 7 kelompok dengan nama yang unik-uni seperti Tomcat, Lebah, Macan
(awalnya trio macan, tapi coz anggotanya jd 5, trionya di ilangin deh),
kupu-kupu dll. Kenapa ya nama kelomponya dari nama hewan???, Gue gak tau sob.
Sudah3x husnudzan aja deh. Setiap kelompok menyanyikan yel-yel masing-masing
dan meneriakan jargon semangatnya.
“Rajin, Cerdas, Semangat!!!!”, teriak kelompok macan dengan
lantang. Dan biar lebih semangat lagi para peserta menyanyikan lagu-lagu
bertema jihad dan perjuangan.
Semangat!!!!
March is begin!.
Jalan kaki menuju buper Kiara Payung di awali dengan bacaan basmallah dan pekik
takbir. Allahu Akbar!!!. Jalan aspal yang di dominasi tanjakan, menguras
stamina, mengucurkan keringat tiada henti ditambah sengatan matahari terus
menerus membuat seluruh peserta begitu kelelahan. Akan tetapi, jalan menanjak,
sengatan matahari, panasnya kaki bukanlah hambatan bagi para mujahhid menuju
medan perang. Bagaikan pasukan badar yang gagah berani, seluruh peserta dengan
penuh semangat menaklukan setiap tantangan yang mengahadang. Bahkan akhwatpun
dengan penuh semangat menyelesaikan seluruh tantangan yang ada, begitulah ciri
seorang muslimah kuat, pantang menyerah, meski secara kasat mata jalan yang
harus ditempuh begitu berat. Jadilah muslimah yang kuat, yang melahirkan
pejuang-pejuang Islam. Allahu Akbar!!!
Tidak terasa 2 jam
lebih menempuh perjalanan begitu berat, akhirnya tampak di depan mata hamparan
rumput hijau buper Kiara Payung. Alhamdulillah sampai juga.
“Cape pisan euy, urang mani pegel bitis”, ungkap Al-Bayan. “Sarua
urang ge”, timpal Karnadi.
Setelah istirahat, kemudian para peserta….makan!!!! berjamaah
dengan lauk mie rebus tanpa air. Setelah selesai makan, kemudian di adakan
briefing and persiapan buat games. Seluruh peserta mukanya di cemong-cemongin
pake lumpur, di suruh nempelin rumput di badan sampai gak dikenalin orang laen.
"Aduh ieuh mani rarigid benget urang”, kata wahyudin. Tapi,
adzan duhur berkumandang memanggil setiap muslim untuk shalat duhur, maka
seluruh peserta bersuka cita karena seluruh aksesoris zaman purba akan hilang
dari tubuh.
Setelah shalat
duhur di alam terbuka. Subhanallah!. Seluruh peserta melanjutkan games tanpa
cemong dimuka dan rumput di badan. Games pertama bagi ikhwan adalah naik flying
fox sedangkan akhwat ngisi games di pos-pos. Beberapa peserta ikhwan
nampaknya phobia ketinggian. “Urang teu wani euy, sien ragrag”, ucap wahyudin
dengan ekspresi muka ketakutan. “Riyandi siap menluncur, Allahu Akbar!”.
Sruttttt....!!!!!. Dengan gagah berani Riyandi meluncur ke bawah. Tim flying
fox kali ini berasal dari UKM Mahapeka UIN SGD Bdg, yang suka naik
gunung-gunung itu lho.
Pada awalnya beberapa peserta memang ketakutan akan tetapi setelah
melihat teman yang lain dan motivasi yang diberikan akahirnya mereka meluncurr
juga. “Fearless with flying fox”.
Sekarang giliran akhwat naik flying fox and yang paling hebat
adalah operator flying fox juga diganti sama akhwat, operator Mahapeka hanya
mengarahkan saja. Pokoknya hebat-hebat dan kuat-kuat akhwat LDM itu. Satu
per-satu mereka meluncur. Sruuutttt....!!!!
Sedangkan
yang ikhwan dapet giliran ngisi games di pos-pos. Terdiri dari 5 pos, yang
semuanya nyedian tantangan pemacu adrenalin. Pos 1 adalah jaring laba-laba
beraliran listrik tegangan tinggi, pos 2 lorong sempit yang hanya dapat dilalui
dengan gaya biawak jalan, pos 3 lompat macan (ini lompatnya yang jatuh harus
tangan dulu, di pos ini beberapa peserta mengalami kesulitan bahkan ada yang
tangannya terkilir.) “Sumpeh, susah banget loncatin ini, kalau loncat kodok sih
gampang”, ujar Al-Bayan dengan badan gedenya.
Acara games
berakhir ditandai dengan kumandang adzan Ashar.
Setelah shalat ashar sekarang makan lagi, kali ini sama lodeh
tempe plus asin japuh orang Ciamis bilang.
Alhamdulillah,
setelah makan acara dilanjutkan dengan simulasi dan muhasabah. Simulasai kali
ini bertema pertempuran uhud dan badar antara kaum musilimin melawan kafir
Quraisyi. Peserta dibagi dua kelompok, 1 kelompok berperan sebagai pihak muslim dan 1 kelompok
lagi sebagai pihak kafir Quraisyi. Senjata yang digunakan berupa air
warna-warni yang dikantongin. Pertempuran di mulai.........
“Allahu
Akbar!!!!!”, pekik tambir membahana ditengah berkecamuknya perang. Lempar sana,
lempar sini, kejar sana, kejar sini. Akhirnya simulasi Uhud dimenangkan oleh
pihak kafir Quraisyi. Kemudian simulasi perang badar, pada simulasi kali ini di
anggap menang apabila mendapatkan syal lawan yang di ikat di tangan kirinya.
Are you
ready!!!!!, Allahu Akbar!!!!. Dengan semngat jihad membara seluruh peserta berusaha
mengambil syal lawan. Dan akhirnya simulasi pertempuran Badar dimenangkan oleh
pihak Muslim.
Ba’dahu. Kali ini
adalah sesi terakhir, selesai yang paling menguras air mata, sesi dimana kita
mengingat dosa-dosa dimasa lalu. Pada sesi muhasabah ini seluruh peserta
memejamkan mata. Dengan di iringi musik instrumental, akh Salman mulai
mngucapakan kata penggugah jiwa, pengingat diri akan dosa-dosa yang telah lalu,
mengingatkan akan jasa kedua orang tua. Dan seluruh pesertapun terbawa suasana,
mereka menyucurkan air mata tanda penyesalan, saling berpelukan.
Hik....hik....hik....
Sesi paling
akhir adalah taujihat sekaligus penutup dauroh du’at yang disampaikan oleh sang
KeTum LDM. Setelah penutupan secara formal selesai, acara dilanjutkan dengan
bersalaman. Suasana haru biru merasuki seluruh jiwa peserta dan panitia, saling
berpelukan, memohon maaf atas segala ke khilafan, dan saling memberikan
motivasi untuk tetap istiqomah di jalan dakwah.
Tepat pas adzan maghrib seluruh rangkaain acara dauroh du’at 2012
telah selesai. Seluruh peserta yang selama hampir 2 hari 1 malam diberikan
pelatihan tentang dakwah meras begitu bahagia sekaligus sedih. Bahagia karena
acara telah selesai dan sedih karena tugas berat sebagai aktivis dakwah telah
menanti. Walaupun berat menjalani tugas sebagai aktivis dakwah akan tetapi
yakinlah Allah sebagai wakil kita, yang selalu membimbing kita kejalan
kebenaran. Hasbunallah wannimal wakiel ni’mal maula wannimannasir.
Badan pegal-pegal, bau keringat menyengat, wajah-wajah lelah,
lapar, capeeeee....banget...... Saatnya naik angkot Cileunyi-Cicaheum kembali.
Seluruh peserta beraharap pak supir segera menginjak pedal gas, akan tetapi
kata panitia peserta harus bantuin beresin bekas flying fox dulu. Setelah
shalat magrib di Masjid tengah hutan, peserta ikhwan kembali ke area out bond
buat ngebantuin panitia beresin peralatan flying fox. Akhwat mana????, mereka
pulang karena perempuan gak baik malem-malem ada di hutan.
Akhirnya.....pulang juga deh. Tangan pegel banget, abis push-up
berkali-kali. Seluruh peserta kembali keperaduannya guna mengistirahkan jiwa
dan raga. Selamat ber-istirahat!.
Demikianlah sepenggal
cerita oleh-oleh dari Dauroh Du’at 2012 Lembaga Dakwah Mahasiswa UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. Semoga seluruh ilmu yang didapat dapat di aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Allahu Akbar!!!!
Dakwah Never Die!!!!!
No comments:
Post a Comment