Tuesday, February 14, 2012

SUBBANUL YAUM RIJALUL YAUM


Dua tahun yang lalu penulis pernah mengikuti kegiatan Kongres Pemuda Galuh (KPG) 2010, yang paling menarik dari kongres itu adalah tentang Subbanul Yaum Rijalul Yaum yang harus di tanamkan di dalam setiap jiwa pemuda Indonesia, yaitu pemuda hari ini adalah pemimpin hari ini. Masyarakat umumnya mengenal  kata-kata mutiara berbahasa Arab (Mahfudzat) “Subbanul Yaum Rijalul Ghad” artinya pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang dan secara tidak langsung menjadi sebuah doktrin, sehingga dalam sebuah iklan salah satu perusahaan rokok terdapat kata-kata “yang muda yang tidak dipercaya”, mungkin maksudnya untuk menyindir tentang keanyataan yang terjadi di masyarakat yaitu kaum muda biasanya sangat sulit untuk menempati posisi penting dalam sebuah jabatan struktural karena kaum tua beranggapan bahwa posisi penting harus di tempati oleh orang tua yang telah banyak makan asam-garam, intinya bahwa kaum tua tidak bisa memberikan kepercayaan kepada kaum muda. Esensi dari Subbanul Yaum Rijalul Yaum adalah bahwa seorang pemuda menjadi pemimpin itu tidak hanya setelah ia menjadi seorang Bupati, Gubernur, Kiyai atau yang lainnya akan tetapi seorang pemuda menjadi pemimpin ketika dia menempati jabatan struktural dalam sebuah organisasi, lembaga, institusi dll. Disetiap SLTP, SLTA di seluruh Indonesia pasti terdapat organisasi seperti OSIS, PRAMUKA dan semua organisasi itu pasti ada ketuanya di OSIS ada Ketua OSIS, di PRAMUKA ada Pradana/Pradani, di Prguruan Tinggi ada BEM dengan Presiden BEM nya dan semua jabatan itu dipegang oleh pemuda, apakah mereka semua tidak pantas disebut sebagai seorang pemimpin?
Pada pemilu 2009 yang lalu banyak calon anggota legislatif berasal dari kaum muda, rata-rata mereka mencalonkan diri sebagai anggota legislatif karena melihat kenyataan bahwa di Indonesia sekarang tengah terjadi krisis kepemimpinan, banyak pemimpin yang rata-rata berasal dari kaum tua memiliki gaya memimpin yang monoton, terlalu hati-hati, kurang cepat dalam bertindak, dan banyak menuai mosi tidak percaya dari masyarakat. Dari semua pemuda yang yang mencalonkan dalam pemilu 2009 itu ada yang berhasil menjadi anggota legislatif ada juga yang tidak, akan tetapi kita dapat melihat banyak orang-orang yang sukses berasal dari kaum muda, kita mengenal HIPMI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Kota Bandung yang terkenal dengan sebagai Kota Industri Kreatif, orang-orang kreatif rata-rata berasal dari kaum muda, itu artinya bahwa pemuda-pemuda itu dapat menjadi seorang pemimpin, walaupun dalam kapasitas kecil, karena yang namanya pemimpin bukan hanya yang mengurusi sebuah oraganisasi formal, Institusi Pemerintahan, akan tetapi seseorang bisa disebut pemimpin apabila ada yang dipimpinnya. 
Kaum muda yang identik dengan semangat  menggebu-gebu, yang ingin melakukan segala sesuatu dengan cepat, dan memiliki idealisme yang tinggi dengan pemikiran-pemikiran barunya yang selalu ingin mencoba membuat sebuah perubahan nyata tetapi terhambat dengan keadaan di masyarakat yang terbelenggu dengan pemikiran bahwa yang muda itu akan membawa kepada keadaan yang lebih buruk, pemuda itu tidak memiliki gaya memimpin baik, dan semua pemikiran yang intinya tidak setuju menjadiakan pemuda itu sebagai seorang pemimpin.
Bagaimanakah caranya agar pemuda dapat diterima menjadi seorang pemimpin di masyarakat?. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kontribusi yang langsung dapat dirasakan oleh masyarakat, menunjukan cara memimpin organisasi kepemudaan yang ada dimasyarakat seperti Karang Taruna, menunjukan jiwa kepemimpinan yang baik, menjadi suri tauladan yang baik khusunya bagi para pemuda lainnya dan umumnya bagi seluruh masayarakat.
Secara otomatis apabila semua cara yang diatas dapat dilakukan oleh pemuda maka para pemuda akan dipercaya untuk dijadikan sebagai seorang pemimpin di masyarakat.
    

No comments:

Post a Comment