|
KEPRIBADIAN MANUSIA DALAM AL-QUR’AN
Manusia diciptakan Allah SWT dengan
sebaik-baiknya, melebihi makhluk yang telah diciptakan sebelumnya. Disamping
manusia memiliki kekurangan dan kelemahan yang tidak dapat luput dari salah dan
dosa, manusia juga di bekali pola-pola kepribadian, dalam bahasa lainnya
manusia memiliki karakteristik (tingkah laku) tertentu yang mungkin timbul
darinya dalam situasi-situasi tertentu.
Al-Quran
sebagai kitab suci umat muslim di dunia, merupakan mukjizat yang sangat luar
biasa, dimana di dalamnya terdapat hal-hal yang terkait dengan apa yang ada di
dunia beserta isinya dan apa yang ada di akhirat. Kemukjizatan Al-Quran yang
telah tertulis dari sekian abad silam, kini di tengah-tengah kemajuan IPTEK,
isi dan pesan yang terdapat dalam Al-Quran tersebut dapat terbukti secara
empiris dan ilmiah. Fenomena inilah yang membuktikan kebenaran Al-Quran sebagai
kitab suci terdahsyat di alam dunia ini, bukan hanya kaum muslim saja yang
mengakui ini, bahkan ilmuan dan peneliti non muslim pun turut mengakui
kebenaran Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an
klasifikasi manusia, berdasarkan akidahnya terbagi tiga pola:
1.
Orang-orang yang beriman
2.
Orang-orang yang kafir
3.
Orang-orang yang munafik
Masing-masing dari ketiga pola ini
mempunyai sifat utama umum yang membedakannya dari pola yang lain. Klasifikasi
manusia berdasarkan Al-Qur’an yakni Aqidah. Aqidah ini seiring dengan dengan
tujuan-tujuan al-Qur’an dalam kedudukannya sebagai kitab aqidah dan petunjuk.
Selain itu, klasifikasi ini juga mengemukakan tentang pentingnya aqidah dalam
membentuk kepribadian manusia, membentuk sifat-sifatnya yang khas, dan
mengarahkan tingkah lakunya kesuatu arah tertentu. Klasifikasi ini juga
mengisyaratkan bahwa faktor utama dalam menilai kepribadian, menurut al-qur’an
ialah Aqidah.
Dari ketiga pola kepribadian ini
diurakan Al-Qur’an dengan sifat-sifat khusus yang hmenjadi ciri masing-masing
dan yang membedakan anatara satu dangan yang lain. Berikut ini akan dijelaskan
sifat-sifat terpenting yang menjadi ciri utama dari masing-masing ketiga pola
kepribadian manusia dalam Al-Qur’an tersebut.
1. Orang-orang
Beriman
Orang-orang beriman banyak disebut Allah
dalam banyak ayat dalam sebagian besar surah Al-Qur’an. Tingkah laku mereka
dalam berbagai bidang kehidupan banyak diuraikan dalam aqidah, ibadah, moral,
hubungan dengan orang lain, hubungan kekeluargaan, cinta kepada ilmu
pengetahuan, kehidupan praktis, upaya untuk mencari rezki, dan sifat-sifat
fisiknya.
Dalam kepribadian seorang Mukmin, sifat-sifat
tersebut tidaklah lepas antara satu sama lainnya, saling berinteraksi dan
saling menyempurnakan. Orang-orang beriman tidaklah semuanya berada pada
pringkat ketakwaan yang sama, tapi berbeda-beda. Sebagaimana di jelaskan dalam
QS. Faathir [35]: 32.
”Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada
orang-orang yang kami pilih di antara hamba-hamba kami, lalu di antara mereka
ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. QS.
Faathir [35]: 3”.
Dalam tafsir al-jalalain diuraikan, bahwa ”orang
yang menganiaya dirinya sendiri” ialah orang yang terbatas dalam beramal kebaikan.
Sedang orang ”yang pertengahan ” ialah orang yang sebagian besar
waktunya untuk berbuat kebaikan. Sementara ”orang yang cepat berbuat
kebaikan” ialah orang yang disamping beramal kebaikan juga mengajarkan dan
mengajak orang lain untuk beramal kebaikan.
2. Orang-orang yang
kafir
Orang-orang
kafir juga banyak dikemukakan dalam banyak ayat Al-Qur’an. Mereka diberi
atribut dengan berbagai sifat utama yang menjadi sosok mereka yang tidak
beriman kepada akidah tauhid, kepada para Rasul, kitab-kitab yang diturunkan,
hari akhir, kebangkitan kembali, perhitungan, surga, dan neraka. Mereka itu
adalah pribadi-pribadi yang statis pemikirannya dan tidak mampu memahami
realitas tauhid yang diserukan Islam. Oleh karena itu Al-Quran melukiskan
mereka sebagai berikut :
Allah Telah mengunci-mati hati dan pendengaran
mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat. (Al Baqarah [2.]: 7)
2. Orang-orang yang
munafik
Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka. (An Nisaa'[4]:
145)
Sifat-sifat utama kepribadian orang
munafik dalam Al-Quran dapat digolongkan sebagai berikut:
·
Sifat yang berkenaan dengan akidah: mereka tidak
mempunyai sikap yang tegas terhadap akidah tauhid.
·
Sifat-sifat yang berkenaan dengan berbagai ibadah:
mereka melaksanakan ibadah hanya karena riya, dan dalam mendirikan
sholat mereka bermalas-malasan.
·
Sifat-sifat yang berhubungan dengan sosial: Mereka
menyuruh kemungkaran dan mencegah kebajikan.
·
Sifat-sifat moral: Suka mengingkari janji,
pembohong, kikir, hedonis dan oportunis, dan suka menuruti hawa nafsu.
·
Sifat-sifat emosional: Mereka membenci dan dengki
terhadap kaum Muslimin dan takut terhadap kematian.
·
Sifat-sifat intelektual: Mereka ini peragu dan
tidak mampu mengambil suatu keputusan dan ketetapan terhadap akidah tauhid,
karena itu Al-Qur’an melukiskan mereka sebagai ”orang-orang yang tertutup
hatinya”.
Dari beberapa ciri diatas manakah kepribadian kita sesungguhnya, hanya diri
anda sendiri dan Tuhan yang tahu jawabannya. Dari beberapa ciri-ciri
kepribadian di atas, merupakan sebagai introspeksi diri (muhasabah)
untuk menjadi muslim yang memiliki kepribadian yang lebih baik dari sebelumnya.
SUMBER
Muhammad Ustman Najati, Psikologi dalam
Al-Quran.
http://aridlowi.blogspot.com/2010/08/kepribadian-manusia-dalam-al-quran.html
bagus artikelnya..salam liat jg blog saya erwinkohar1.blogspot.com
ReplyDeletethank's bro!
Delete