Thursday, December 8, 2011

HORMON ADRENALIN DENGAN STRESS PSIKIS

Aduuh,... ternyata soal ini yang keluar. Padahal, semalam dengan penuh kesadaran Astri melewatkan topik yang satu ini. Malas, keburu ngantuk... Paling-paling juga nggak bakal keluar. Ternyata ? Dari lima soal ujian, ternyata tiga soal justru keluar dari si topik tercinta tadi. Wuihh... keringat dingin keluar dengan derasnya. stress. stress berat.... Padahal ujian ini sangat menentukan Astri untuk maju ke tingkat berikutnnya.

Apa itu stress ?

stress adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh kita terhadap perubahan di lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuatu yang mengancam, kelenjar pituitary otak mengirimkan "'alarm" dan hormon ke kelenjar endokrin, yang kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan hidrokortison ke dalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk.

Memang, dalam kondisi stress tubuh langsung menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang. Inilah sebabnya banyak dikatakan bahwa stress yang melebihi daya tahan atau kemampuan tubuh biasanya. Akan tetapi, penyesuaian tubuh ini dapat menyebabkan gangguan baik fisik maupun psikis.

Adanya hormon adrenalin dan hidrokortison yang dihasilkan sebagai reaksi tubuh terhadap stress bila berlebihan dan berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ tubuh yang lain. Penelitian di AS menemukan, enam penyebab utama kematian yang erat hubungannya dengan stress adalah penyakit jantung koroner, kanker, paru-paru, kecelakaan, pengerasan hati dan bunuh diri. Penyakit dan kondisi yang berat-berat, kan?

Apa penyebabnya?

stressor (sumber stress) yang bisa mendatangkan gangguan ada beberapa macam. Ada stressor fisik (kuman penyakit, kecelakaan, dan kurang gizi), stressor kejiwaan (frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis), dan ada pula stressor lingkungan/sosiobudaya (kemiskinan, pengangguran/PHK, pernikahan, diskriminasi rasial, konflik agama).

Faktor resiko

Seseorang akan pernah mengalami stress sepanjang hidupnya. Semua stress yang terjadi dapat menyenangkan atau menyiksa seseorang tergantung bagaimana ia menghadapinya. Akan tetapi, faktor pengendalian diri terhadap stresslah yang paling penting. Ada kemungkinan, sakit maag juga manifestasi dari stress. Ini maag kejiwaan. Kalau orang Palembang sakit maag, (barangkali) karena pagi-pagi sudah menghirup cuka (saus empek-empek); ya itu karena cukanya. Tetapi seseorang yang selalu makan teratur dan tetap mengalami sakit maag, hal itu kemungkin disebabkan faktor psikis, misalnya karena kesedihan. Kesedihan yang sampai menyebabkan lambung mengeluarkan asam berlebihan, berarti kesedihannya sudah mengendap di badan. Orangnya tidak lagi merasakan sedih. Padahal secara fisik dia sedih sekali, bahkan depresi. Jadi, dalam hal ini stress terjadi pada raganya (lebih dikenal dengan istilah psikosomatis).

Gejala klinis

Rasa takut dan cemas dapat melahirkan pikiran-pikiran positif ataupun negatif. Hal positif seperti kewaspadaan dan pengharapan akan hal-hal baru. Hal-hal negatif seperti ketidakpercayaan, penolakan, kemarahan, depresi yang kemudian akan mempengaruhi fisik (psikosomatik) kita seperti timbulnya kelelahan, sakit kepala, sakit perut, kemerahan, insomnia, tekanan darah tinggi, luka pada lambung, penyakit jantung, dan stroke. Gejala fisik yang umumnya dialami ketika mengalami stress adalah jantung berdebar-debar, dan otot-otot menjadi tegang akibat dari rangsangan hormon adrenalin. Lebih lanjut lagi hormon yang meningkat dalam tubuh ini akan merangsang keluarnya zat-zat lain yang pada akhinya mempengaruhi aliran darah, peningkatan sekresi asam dilambung dan gangguan pada aliran syaraf maka tidak heran muncul gejala-gejala pada fisik.

Pengobatan

Pengobatan gangguan psikosomatik pada dasarnya harus dilakukan dengan beberapa cara dengan mempertimbangkan pengobatan somatis (berorientasi pada organ tubuh yang mengalami gangguan), pengobatan secara psikologis (psikoterapi dan sosioterapi) serta psikofarmakoterapi (penggunaan obat-obatan yang berhubungan dengan psikologi). Metode mana yang kemudian dipilih oleh dokter sangat tergantung pada jenis kasus dan faktor-faktor yang terkait dengannya.

Pada kasus tahap awal, biasanya pengobatan hanya ditujukan kepada faktor somatis (fisik). Hal ini dapat menyebabkan penyakit timbul kembali dan yang lebih parah akan menurunkan kepercayaan pasien akan kemungkinan penyakitnya sembuh yang sebenarnya akan memperparah kelainan psikosomatiknya sendiri. Akan tetapi memang agak sulit untuk membedakannya dengan gangguan psikosomatis sehingga baru dapat dibedakan bila kejadiannya telah berulang. Disinilah perlunya psikoterapi sebagai pendamping terapi somatik.

Psikoterapi bertujuan untuk menggali masalah-masalah psikologis yang tersembunyi pada pasien dengan harapan setelah masalah-masalah tersebut disingkirkan, keluhan fisik pasien dapat turut hilang. Pada keadaan tertentu dimana terapi somatik dan psikoterapi telah dilakukan tetapi penyakit masih menetap atau terus berulang perlu dipertimbangkan penggunaan psikofarmaka (obat-obat yang biasa digunakan dalam bidang psikologi) karena mungkin gangguan psikologis yang diderita berhubungan dengan kondisi kimiawi di otak yang mengalami ketidakseimbangan.

Terapi psikofarmaka dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengobati atau mengoreksi perilaku, pikiran, atau mood (keinginan) yang mengalami gangguan akibat perubahan zat kimia atau cara fisik lainnya. Hubungan antara keadaan fisik tubuh dengan otak pada satu sisi dan pengaruhnya pada sisi lain sangatlah kompleks dan belumlah dimengerti seluruhnya. Karena tidak lengkapnya pengetahuan tentang otak dan gangguan yang mempengaruhinya, terapi obat gangguan mental adalah bersifat empiris (bukti yang didapatkan setelah pemberian obat). Namun demikian, banyak terapi organik yang langsung memperbaiki kelainan pada otak telah terbukti sangat efektif dan merupakan terapi pilihan untuk kondisi tertentu. Golongan obat psikofarmaka yang banyak dipergunakan adalah obat tidur, obat penenang, dan antidepresan. Penggunaan jenis obat ini perlu pengawasan yang ketat karena seringkali menimbulkan efek samping seperti ketergantungan psikologis dan fisik yang dapat mengakibatkan keracunan obat, depresi dan kehilangan sifat menahan diri, gangguan paru-paru, gangguan psikomotoris dan iritatif (mudah marah, gelisah dan ansietas bila obat dihentikan).

Yang dapat anda lakukan:

  • Lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk menerima dan mencintai diri sendiri seperti apa adanya.
  • Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menangulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-sekali mengalah terhadap orang lain meskipun mungkin anda dipihak yang benar
  • Biarkan orang lain ikut memikirkan masalah anda. Ceritakan kepada pasangan hidup, teman, supervisor atau pemimpin agama. Mereka mungkin bisa membantu meletakkan masalah anda sesuai dengan proporsinya dan menawarkan cara-cara pemecahan yang berguna.
  • Cobalah mandi dengan air hangat dan ramuan wewangian sebelum tidur untuk menghilangkan stress sepanjang hari.
  • Teknik relaksasi seperti napas dalam, meditasi atau pijatan mungkin bisa membantu menghilangkan stress.

Pencegahan

Tips untuk mencegah stress:

  • Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama dan beri waktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikan dari perubahan satu ke yang lainnya
  • Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus dikerjakan dan dilaksanakan sesuai urutan prioritas
  • Buat keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan masak-masak segi baik atau buruk sebelum memutuskan sesuatu
  • Bangun suatu sistim pendorong yang baik dengan cara banyak berteman dan mempunyai keluarga yang bahagia. Mereka akan selalu bersama anda dalam setiap kesulitan.
  • Jaga kesehatan, makan dengan baik, tidur cukup dan latihan olah raga secara teratur
  • Rencanakan waktu untuk rekreasi
  • Teknik relaksasi seperti napas dalam, meditasi atau pijatan mungkin bisa membantu menghilangkan stress.
  • Berolahragalah, bisa berupa aerobic; paling sedikit 3 kali dalam satu minggu, selama 20-45 menit.
  • Tingkatkan makan makanan yang kaya akan karbohidrat (buah-buahan, sayuran, dan padi-padian) dan kurangi konsumsi gula dan makanan yang telah dimurnikan.
  • Kurangi konsumsi kopi, teh, dan alkohol.
  • Di pagi hari bukalah jendela kamar, dan mulailah hari Anda dengan mengambil napas dalam-dalam, dan ulangilah bila Anda sedang mengalami stress.
  • Pertahankan hubungan baik dengan keluarga anda.
  • Tetap pelihara hubungan dengan teman-teman anda.
  • Gunakan waktu anda sebaik-baiknya dengan melakukan hobi anda atau melakukan sesuatu untuk orang lain.
  • Pertahankan agar pikiran anda tetap aktif dengan mengikuti hal-hal yang baru.

Kegiatan ini akan menyegarkan pikiran Anda dengan merilekskan pikiran dan tubuh Anda.

Daftar Pustaka

- www.Handoko.net

- www.klinikpria.com

- http://www.iss.stthomas.edu/studyguides

- Intisari (Maret 2000)

Lubi Nurzaman

REAKSI TUBUH KETIKA STRESS BERTEMU PUJAAN HATI

Ketika kita menghadapi stresor (hal-hal yang memicu stres), maka tubuh kita akan mengadakan reaksi secara terpadu untuk menghadapi stresor. Begitu stresor datang, secara otomatis otak akan mengaktifkan sistem hypothalamic-pituitary-adrenal dan selanjutnya akan memacu sekresi hormon dan sistem tubuh yang lain.

Sekresi hormon kortisol. Hormon kortisol akan mengkoordinasi seluruh sistem dalam tubuh (jantung, paru-paru, peedaran darah, metabolisme tubuh, sistem imun dan kulit) untuk bereaksi terhadap stresor.

Karena itu ketika kita stres, maka denyut jantung dan tekanan darah naik secara mendadak, pernapasan semakin cepat, dan paru-paru mengambil oksigen lebih banyak. Bahkan peredaran darah di otot, paru-paru dan otak bisa bertambah hampir 300% sampai 400%. Jadi wajar saja ketika stres merasa jantung berdebar-debar euy !

Sekresi hormon katekolamin. Katekolamin dikenal sebagai dopamin, norepinefrin, dan epinefrin (adrenalin). Katekolamin akan mengaktifkan amigdala sehingga seseorang yang stres mengadakan suatu tanggapan emosi, tanggapan itu kemudian disimpan sebagai ingatan jangka panjang yang bisa dimunculkan ketika seseorang mengalami stres yang sama.

Katekolamin juga akan menekan bagian otak yang bertugas menyimpan ingatan jangka pendek dan pemikiran rasional. Karena itu orang yang mengalami stres berkepanjangan maka ingatan jangka pendeknya terganggu, juga tidak dapat berpikir rasional.

(bener lho klu jatuh cinta ga bisa bisa bangetz mikir tuh make logika mau aja nurutin kehendak pasangan tercinta halah )

Sistem Imunitas tubuh. Tubuh akan mengaktifkan sistem imun di kulit, sumsum tulang dan kelenjar limfe untuk lebih siaga. Aliran darah di kulit juga akan dikurangi dan dialihkan ke organ lain yang lebih penting, selain itu kulit juga akan mengeluarkan keringat dingin.

Mulut. Saat stres mulut akan terasa kering, bahkan bila ketegangan memuncak (misal mau diterkam macan) bisa sampai kehilangan kata-kata, dan otot-otot kerongkongan menjadi tegang sehingga sukar menelan.

Sistem Metabolisme tubuh. Stres akan sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Karena stres akan menyebabkan terkurasnya vitamin dan mineral. Saat stres akan merangsang pengeluaran hormon adrenalin secara berlebihan, padahal untuk memproduksi hormon ini dibutuhkan berbagai vitamin B, mineral Zinc, Kalium, dan Kalsium.

Karena itu stres dapat menguras zat-zat tersebut. pada saat seseorang mengalami tekanan emosional maka laju penggunaan vitamin C akan meningkat. Bahkan pada saat marah bisa terjadi kehilangan vitamin C sampai 2500mg.

Gejala StresBeberapa gejala stres yang biasanya berlangsung terus-menerus dan lebih dari dua minggu diantaranya:hilang minat terhadap kegiatan yang disenangi, hilang selera makan, sehingga terjadi penurunan berat badan ( pada beberapa orang justru terjadi hal sebaliknya), terlihat lelah atau kurang energi, memiliki perasaan tidak berharga/ tidak ada harapan, rasa bersalah yang tidak pada tempatnya, tidak mampu berkonsentrasi dan berfikir jernih, sulit tidur, bahkan stres karena psikologis bisa akhirnya dimanifestasikan dalam sakit fisik seperti: pusing, diare, mual, muntah, gatal-gatal di kulit, dsb.

Stres dan Penurunan derajat Kesehatan

Sebenarnya stres dalam kadar yang tepat mempunyai makna positif. Kadar adrenalin yang meningkat membuat kita terpacu untuk bekerja lebih cepat, sehingga banyak orang yang biasanya idenya baru muncul ketika dikejar deadline. Hanya saja stres yang berlebihan akan menurunkan derajat kesehatan kita.

Orang yang stres akan kehilangan vitamin C lebih banyak, padahal vitamin C berfungsi mempertahankan daya tahan tubuh. Akibatnya orang yang stres daya tahan tubuh akan turun sehingga mudah sakit. Sedangkan kekurangan vitamin B akan mengganggu berfungsinya sistem saraf sehingga muncul gejala kelelahan, gelisah, dsb. Jika penderita stres mengalami penurunan nafsu makan, maka kondisi kesehatannya bisa turun drastis. Karena bisa terjadi kekurangan nutrisi secara keseluruhan, meliputi energi, protein, vitamin dan mineral.

Selain itu bisa timbul gejala-gejala psikosomatik (sakit fisik yang disebabkan ketegangan psikis). Psikosomatik bisa berupa gejala ringan misalnya gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah. Tapi ada beberapa penyakit berat yang kadang dikaitkan dengan stres, seperti: sakit otot & sendi, radang usus, gangguan fungsi seksual, bahkan penyakit jantung.

Jauhi stress yak 


INI DIA GANGGUAN KESEHATAN PENANDA STRES

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa dihadapkan pada segala macam aktivitas. Problem tidak hanya muncul dari lingkungan sekitar, namun kadangkala juga timbul dari keluarga yang tidak kondusif. Tidak jarang, masalah yang satu belum selesai, masalah lain telah datang. Ini membuat seseorang rentan terkena stres.

Selama ini, pada umumnya stres dianggap lebih mempengaruhi manusia secara psikologis. Namun sebenarnya, jika seseorang terdampak stres, terutama dalam rentang waktu cukup lama, juga akan mempengaruhi kesehatan fisiknya.

Belakangan, para ahli kesehatan menemukan fakta bahwa kondisi kejiwaan seseorang mempengaruhi kesehatan tubuhnya. Seseorang yang mengalami stres dan depresi secara berkelanjutan, ternyata akan mengalami beberapa gejala akibat tekanan tersebut.

Sayangnya, kondisi fisik yang menurun, seringkali tidak diketahui sebagai akibat stres. Hal ini tentu saja dapat dimaklumi karena beberapa gejala seringkali dianggap sebagai penyakit yang normal dan mudah diobati.

Berikut adalah beberapa gejala penyakit yang timbul akibat stres:

Sakit kepala dan migrain
Todd Schwedt MD, seorang praktisi kesehatan yang juga Direktur Pusat Sakit Kepala di Washington University, mengemukakan bahwa stres berkepanjangangan menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Lalu kemudian muncul gejala sakit kepala yang disertai dengan efek migrain atau sakit kepala sebelah.

Risiko diabetes meningkat
Ketika seseorang terkena stres, ia cenderung memiliki nafsu makan pada jenis makanan manis. University of Pennsylvania menemukan fakta bahwa seorang wanita yang mengkonsumsi lebih banyak coklat bukan disebabkan meningkatnya hormon progesteron saat menstruasi, melainkan karena stres.

Selain itu, ketika stres melanda, terjadi peningkatan hormon adrenalin dan kortisol yang memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak glukosa dalam darah sebagai energi. Ini sangat berbahaya karena peningkatan kadar glukosa bisa memperbesar risiko terkena diabetes tipe 2.

Nyeri di sekitar mulut
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa stres meningkatkan risiko penyakit periodontal (gigi dan mulut) pada seseorang. Stres memicu rahang bagian atas dan bawah saling menekan satu sama lain. Ini menyebabkan tekanan yang cukup besar di bagian pelipis.

Karena itu, jika Anda merasa sakit di bagian mulut saat bangun tidur, ini merupakan tanda Anda terkena stres. Sebagai tambahan, ketika stres terjadi, tubuh manusia memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang turut melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini kemudian memudahkan infeksi bakteri ke dalam gusi. Akibatnya, gusi seseorang yang sedang dalam keadaan stres akan mengalami pendarahan.

Gangguan syaraf
Ketika seseorang stres, otak memicu kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan kortisol dalam jumlah cukup banyak. Tingginya hormon tersebut dapat mengganggu ingatan dan berisiko depresi. Produksi yang berlebihan dari kedua bahan kimia tersebut menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang bisa mengakibatkan kram, terutama pada wanita. Saat stres, risiko mengalami kram 2 kali lebih besar karena aktivitas syaraf simpatis lebih tinggi.

Memperparah alergi
Penelitian di Ohio University mengungkapkan bahwa tingginya produksi hormon ketika seseorang terkena stres memicu tubuh memproduksi protein Imunoglobulin E yang memperbesar reaksi alergi

Peradangan dan jerawat
Gil Yosipovitch, MD, seorang dermatologis dari Wake Forest University menyatakan bahwa risiko inflamasi meningkat ketika seseorang mengalami stres. Inflamasi atau peradangan pada kulit, terutama kulit wajah mengakibatkan munculnya jerawat yang lebih banyak dari biasanya.

Gangguan kulit lain yang muncul akibat stres yaitu timbulnya sensasi gatal pada kulit. Gejala ini diakibatkan aktifnya sejumlah serabut syaraf yang memicu sensasi gatal ketika seseorang mengalami stres.

Rasa sakit di perut
Meskipun masih belum ditemukan sebab pastinya, stres juga mengakibatkan rasa sakit pada perut meningkat. Sebuah teori menyebutkan bahwa jaringan syaraf di otak yang bereaksi terhadap stres memberikan respon tertentu pada syaraf di usus dan kemudian dirasakan sebagai rasa mulas pada perut.

(berbagai sumber/dimas/CN16)


1 comment:

  1. pertanda ejakulasi dini

    Ejakulasi dini tak cuma berlangsung waktu jalankan jalinan seksual, melainkan tengah mampu berlangsung sewaktu masturbasi. Ejakulasi dini diklasifikasikan jadi dua, ialah ejakulasi dini hakiki dan ejakulasi dini sekunder. dengan cara logika, Klinik Apollo piawai Kelamin Jakarta ejakulasi dini radikal mampu ditandai dengan:

    • Ejakulasi yg senantiasa atau nyaris senantiasa berjalan dekat tunggal menit penetrasi vagina.
    • Ketidakmampuan pada mengembalikan ejakulasi terhadap tiap-tiap atau nyaris tiap-tiap penetrasi vagina.
    • Konsekuensi pribadi yg negatif, seperti frustasi, tensi atau menghindari keintiman seksual.
    • pertanda Ejakulasi dini sekunder nyaris serupa bersama ejakulasi dini mendasar, bedanya ejakulasi dini sekunder berlangsung sesudah kamu sempat sehat asal ejakulasi dini radikal, selanjutnya berlangsung lagi.

    Apabila kamu memiliki persen Pengobatan ejakulasi dini yg ampuh di atas, sebaiknya kamu cepat bagi lakukan pengobatan sebelum pertanyaan kamu kerugian bakal makin memperparah keadaan badan anda.

    Demikian sebentar tasyrih mengenai Pengobatan ejakulasi dini yg ampuh, jikalau timbil terkandung menyosor kamu, langsung diobati, pengobatan Klinik Apollo profesional kelamin yg telah terjamin khasitanya memulihkan penderita bermacam macam problem kelamin Andrologi dan Ginekologi.

    “ aku awal Klinik Apollo biaya terjangkau memiliki pemecahan guna memulihkan perkara kamu “

    Jika kamu meraup urusan di atas, kepada berita lebih lanjut dan silakan dengar pendapat cepat bersama “ DOKTER ONLINE free “ 021-62303060 / 0813-1518-6262

    article from: Klinik Andrologi
    Peringatan : Sekali lagi apabila anda merasa artikel ana belum terang atau ada hal lain, sehingga kamu dapat klik Chat Online, di mana profesional saya dapat menjawab keluhan kamu, atau hubungi nomer (021)-62303060. Klinik Apollo Jakarta mengharapkan mudah-mudahan kamu selalu sembuh.

    Atasi kulup panjang di Apollo | obat ampuh kulup panjang

    Ejakulasi dini dan pengobatannya | Klinik apollo sunat murah

    Dokter spesialis | Free Chat

    ReplyDelete